wahh.. aku g tau lagi harus cerita ke siapa, but sometimes i feel good when im write somthing. so.. this is my story about zona pengangguran..
haha.. (kenapa ketawa) ini adalah zona yang menyakitkan!!!
awall kuliah aku gak nyangka bisa jadi lulusan pertama di jurusan ku (SERIUOUSLY!!) dengan masa studi 3 tahun 11 bulan (ya buletin aja 4 th) , asal kalian tau aja, aku ini mahasiswa pada umumnya yang HMJ dan segala macam organisaasi serta kepanitian diikuti, kalo tidak percaya tanyak aja temen2 saya , saya ini sangat aktif dalam hal komunkasi dan sosial, saya juga pernah dapat nilai D dan rajin cabut kelas pada semster 4 ya.. ya bisa di itung seminggu masuknya cuma 2 hari aja, sisanya kemana? sisanya saya habiskan dengan ngemoll , jalan-jalan sama temen2, trevelling dan di kos buat tidur siang. JADI... AKU DAN TEMAN2 SERTA DOSEN segala pihak kampus bingung, orang yang UNPREDICTABLE seperti sayalah yang lulus duluan di bandingkan temen saya yang ber IPK 3,89 MAY BE.., Sebenernya kemauan keras saya untuk segera lulus adalah karena ORANG TUA bukan karena ingin menyaingi teman-teman atau rekor kampus SAMA SEKALI BUKAN ITU!! , hal ini DISEBABKAN KRENA aku mempunyai orang tua yang sudah pensiun, di tambah kakak saya yang juga belum lulus kuliah selama 7 tahun hampir D.O. maka dari itu saya ingin cepat lulus agar lebih dapat meringkan beban orang tua saya, dan menyemangati kakak saya bahwa "HEII ADEK MU IKI LOH WES NGEBUTI KOWEE... NDANG O LULUS" . . Jadi saya agak sedih buat temen2 yang beranggapan bahwa saya ingin cepet lulus karena ingin di anggap hebat!! NO BIG NO!!! , kalo aja ya orang tua belum pensiun di tambah kakak saya sudah lulus 3 tahun yang lalu serta sudah kerja, mungkin saya tidak se-NAIF ini aku akan lebih menikmati masa2 akhir kuliahku.
sudah 8 bulan saya telah di wisuda... its means a lot for me. Rasanya aku seperti gali lubang tutup lubang. Awalnya aku kira aku bisa mengurangi beban orang tua.. tapi kok tapi malah menambah beban orang tua, yang harus membiayai aku si pengangguran ini , Oke karena awal aku kuliah di JOGJA jadi untuk mengurangi biaya hidup aku pindah ke DOMISILI agar untuk mengurangi beberapa biaya seperti biaya makan dan kos. Tapi ya gitu deh.,, memang secara materi sedikit memabntu tapu dari segi psikis pikiran ini membuat menambah stress dimana hidup di kampung yang notabenya meihat saya dari univ bonafide belum dapat kerja itu pasti di omongin tetangga. Di tambah sekarang masku juga sudah lulus dan mempunyai kekhawatiran tingkat tinggi , sehingga orang tua saya rasanya lebih mendoakan mas saya yang mendapat kerja ketimbang saya yang sudah berusaha mati2an untuk cari kerja.
jangan pernah kalian menggap saya selama 8 bulan ini saya bahagia? NO!!
kehidupan menjadi penggangguran malah membuat saya menjadi pribadi yang berbeda, saya jadi mudah stress akan segala hal.. saya jadi mempunyai pola pikir yang tertutup, saya juga jadi lebih gampang minderan orangnya. Saya sering emosi melihat orang yang dengan mudah nya update dia kerja disana disini... enak sekali saya tau SAYA IRI tapi.. saya juga tau hal tersebut juga bukan salah yang update di medsos, tapi salah saya kenapa sayatak kunjung dapat kerjaan. ya okelah yang memang harus tetap berusaha dan berdoa nanti kalo saya sudah kerja saya boleh kok update2an lagi.. samapai3 saking saya minder terhdap teman2 yang sudah kerja, saya menghapus beberapa medsos saya dan berusha untuk tidak melihat perkembangan dunia teman2 saya, karena saya takut sedih takut sakit.
apa kalian berfikir saya hanya berdiam diri dirumah? NO!!
Saya sudah mencoba berbagai macam cara , bisa di bilang salama 8 bulan saya gak oernah MISS untuk hadir dalam jobfair, saya mendaftarkan semua yang bisa saya bisa daftar , entah berpa CV yang sudah saya print ratusan mungkin... Saya selalu update blog2 setiap harinya sehingga saya tau mana saja yang buka lowongan BUMN dan perushaan bonfadie lainya pasti saya tau , dan jika saya bisa dafar saya akan daftar itu. mungkin bisa di bilang 10% dari total CV yang saya sebar secara langsung yang dapat panggilan. Saya juga setiap bangun tidur membuak website2 pencari kerja seperti jobstreet serta jonsdb yang NIHIL gak pernh dapat panggilan, kemudian membuka situs2 kampus dan mengaplly.. itu rutinitas saya dalam mecari kerja , namun di pihak lain di rumah saya juga menjadi upik abu bersih2 mulai dari sapu halaman depan belakang cuci piring cuci mobil cuci baju serta nyapu lantai saya lakukan setiap hari untuk mengurangi beban orang tua.
TAPI SEKALI LAGI.. JANGAN PERNAH ANGGAP SAYA TIDAK BERUSHAA!!!Memang gak pernah ada panggilan mel? YES.. I HAVE..
Kesel bukan kepayang ketika seseorang menanykan hal itu.. apa aku yang lagi sensitif belum dapat kerja atau giman gitu ya.. but HELLO!! gak segampang dan semudah itu men!! Aku kepanggil di perusahaan bonafide banyak namun pasti gagal entah di awal di interview atau di medichal chek up.. , beberpa daftar perusahaan yang saya pernah ikuti test sleksinya
1. BRI syariah (Thap ke 2- interview)
2. CIMB NIAGA- ( tahap ke 4- interview)
3. BANK BTN (3 kali saya coba 1. gagal di tahap interview awal dan 2 kali gagal di tahap TKA)
4. BANK MANDIRI ( gagal di MEDCHEK)
5. PT NESTLE ( Tahap ke 3-LGD)
6. BANK MEGA FINANCE ( Tahap ke 5 LGD)
7. BANK BII MAYBANK ( Tahap ke 3 - psikotes)
8. PT KALBE ( Tahap ke 2-psikotes)
9. PTPN XI (Tahap ke 3 - psikotes 2)
10. PARAGON (Tahap 2- psikotes)
11. SINAR MAS ( Tahap ke 2- psikotes)
12. PUPUK SRIWIJAYA ( Thap ke 2 -pengetahuan umum)
13. PETROKIMIA (Thap ke 2- pengetahuan umum)
14. SURYA MADISTERINDO (Tahap ke 2 -psikotes)
15. PHILIPMORIS (Tahap ke 2 - SHL)
16. SHOPEE (Tahap ke 2 - Interview)
17. THE DOW (Tahap ke 4 - interview user)
18. PT KPSI ( Tahap ke 3- interview)
19. BANK BPD JATENG (Tahap ke 2 - psikotes)
ini perusahan yang saya dapat panggilan dan saya datangi , namun tak banyak juga beberapa perusahaan yang dapat panggilan gak saya datangi karena beberpaa hal seperti tidak di restui orang tua, keterbatasan biaya serta bentrok dengan jadwal tes yang lain , karena pada prinsipnya saya bukan orang yang memilih2 pekerjan, semua saya daftari namun saya memang punya cita2 untuk kerja di BUMN tapi jika di terima di tempat lain juga gpp semua ada rezekinya masing2 dan memanglah cita2 setinggi langit , jangan salah kan cita-cita saya ya..
bisa kalian lihat banyak sekali kegagalan yang saya buat bisa di bilang saya itu hampir tiap minggu saya test dan mencoba lagi mencoba terus tanpa lelah..
menurut kalian aku bangga atas sederet di atas kegagal saya? NO!!
Saya bingung mengapa begitu banyak ke gagalan yang saya buat saya belajar dan googling di internet bagaimana cara menuntaskan soal2 psikotest dan cara interview yang benar dan,, ya begitu beberapa ada yang berjalan mulus seperti paha bayi dengan mengikuti step2 yang saya cari di internet. dan ada yang bilang juga bahwa gagal di interview atau psikotes bukan kesalahan dari diri kita namun kepribadian HRD atau perusahaan lah yang tidak COCOK terhadap kita, so... kalo gagal di psikotes jangan di ambil pusing. ada banyak pula yang gagal hal itu membuat saya sadar akan faktor LUCK DAN REZEKI , allah maha adil dia akan menempatan dan memberi rezeki hambanya dengan benar, rezeki gak mungkin salah alamat kok so.. tetep sabar.. hm. selain itu saya juga memperluas segala kemampuan saya,, sekarang saya sambil lest toefl dan mengikuti berbagai pelatihan seperti pelatihan EXPORT IMPORT serta membaca koran untuk mengikuti perkembangan jaman.
ya allah semoga saya segera dpat pekerja untuk dapat lebih meringankan beban orang tua saya.
trimakasih ya,,,
buat yang tanyak2 bisa koment2 di bawah..
semangaaat teruss... sekarang gimana? sudah dapat pekerjaa?
ReplyDelete